Minggu, 20 Juli 2014

Vampire Timeline



Aku sedang tidak melakukan apa-apa tapi aku sibuk memikirkanmu.

Dan biarkan aku menggenggam tanganmu dengan semua ketakutan. Agar kamu paham bahwa cinta begitu dekat dengan kehilangan.

Anggap saja kita adalah sepasang sayap di dua punggung yang berbeda, hanya pelukan yang dapat menerbangkan kita.

Aku hanya berhenti menunjukkannya, bukan berhenti mencintaimu. Sebab terkadang aku kehabisan cara membuatmu jatuh hati padaku.

Kita saling jatuh cinta karena kita tak sama, kita berbeda.

Kamu adalah satu napas, yang membuatku tidak mudah untuk melepas.

Karena aku sudah lama berjuang, aku tak akan menyesali atas rasa yang perlahan menghilang.

Karena kamu tak selamanya bahagia, jangan pernah lupa cara menyelesaikan kesedihan yang kamu punya.

Aku hanya mengingat hari ulang tahunmu saja, tanpa mengingat sedikitpun usia. Karena aku berharap cinta kita selamanya.

Aku masih berusaha menjaga pikiranku, agar tetap mengarah kepadamu. Semoga kamu pun begitu.

Jangan cemas. Di pikiranku: kamu masih menempati posisi teratas.

Aku bisa mencari yang lain, yang lebih sempurna dan baru. Tapi asal kamu tahu, yang aku cari itu kamu.

Jika kamu menghilang, aku harap tidak ada lagi sesuatu yang dapat aku kenang. Sekalipun dekapanmu yang pernah membuatku tenang.

Aku ingat dulu saat menciummu: wangi yang menghilangkan penat dan beban. Demi nama Tuhan, kau takkan pernah tergantikan.

Senyum kamu hari ini, adalah doaku shubuh tadi.

Ada pula yang rela menunggu lama, untuk sekedar memastikan yang dia rasakan benar-benar cinta. Sebab luka, pernah singgah di hatinya.

Menurutku, hatimu yang membuatmu terlihat cantik. Aku tidak terlalu ambil pusing soal wajah.

Rasa sayangku kepadamu begitu banyak dan tak terbilang. Aku bagi dua untukmu, supaya aku tak mencintai sendirian, agar cinta ini seimbang.

Kamu tak pernah mengajariku cara melupakan. Maaf jika aku masih sering menyebut namamu dalam hati, meski pelan-pelan.

Entahlah, kurasa akan lebih adil jika waktu yang menentukan jawabannya bagi kita.

Maka berbicaralah dengan hati-hati. Sebab orang-orang tak hanya mendengar, tapi juga meresapi.

Kamu adalah lagu yang enak didengarkan, sedang sifatmu itu lirik yang sulit dihafalkan. Kelakuanmu tak akan membuatku berhenti menyukaimu.

Kita bergandengan tangan ibarat anak kecil yang baru pacaran. Padahal akal terus saja berpikir: bagaimana cara menguatkan genggaman.

Ada yang sangat dekat, tapi tak terlihat. Ada juga yang begitu jauh, namun selalu tersentuh.

Suatu hari, kita pasti dewasa. Dan kita butuh untuk melakukan suatu perbuatan kekanakan bersama-sama.

Kamu satu. Alasan menjauhimu ada lebih dari seribu. Tapi usaha untuk mempertahankanmu harus lebih banyak daripada alasan menjauhimu

Aku memang tak bisa mengubah arah langkah kakimu. Tapi tenang saja, akan kujadikan diriku sebagai tujuanmu.

Sebelum tahun ini, dulu. Betapa aku ingin memilikimu. Tapi sampai sekarang pun aku hanya mampu meminjammu dari Tuhanku.

Dan pada akhirnya, akan ada satu jalan yang harus diputuskan untuk mencari bahagia baru sebagai pengganti bahagia lama.

Dengan saling mendoakan, kita mengerti. Bahwa sejauh apapun jarak memisahkan, ada rindu yang tak pernah benar-benar pergi.

Bisa jadi, bahagia sekarang adalah bahagia yang dulu dikorbankan. Dan sedih sekarang ialah sedih yang dulu terlewatkan.

Semangatku retak, mungkin aku tak akan pernah bisa mencapai tempatmu berpijak...